Jumat, 20 Desember 2013

SOSIOLOGI OLAHRAGA HUBUNGAN IPTEK DENGAN OLAHRAGA

SOSIOLOGI OLAHRAGA
HUBUNGAN IPTEK DENGAN OLAHRAGA

 
NAMA                               :    ABDUL HAKIM LUTHFI             (6301411175)
                                               SUKMAWATI NINGSIH                (6301411178)
                                               ABDILAH MASKURNIAWAN    (6301411181)
                                               ULFI YULIANI                               (6301411185)

JURUSAN  :                    PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2011/2012
KATA PENGANTAR
          Puji syukur kehadirat Alaah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis sehinggapenulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “HUBUNGAN OLAHRAGA DENGAN IPTEK” untuk memenuhi tugas Mata kuliah Sosiologi Olahraga.Tidak dapat dipungkiri teknologi informasi telah jadi bagian hidup dari masyarakat, seiring dengan pesatnyaperkembangan teknologi informasi tersebut tidak hanya berdampak positif kepada gaya hidup masyarakat, tapijuga banyak memberikan dampak yang negatifnya. Untuk itu penulis mencoba membahas dampak perkembangan teknologi informasi dan solusi dari efek negatif yang ditimbulkannya.Penulis masih banyak merasa kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu penulis sangat mengharapkankritik dan sarannya demi kebaikan makalah-makalah penulis di masa yang akan datang.Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaianmakalah ini



Semarang, 9 november 2011


                                                                                   Penulis    


BAB I
PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG
Pada dasarnya sudah sejak lama manusia menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-harinya. Manusia menggunakan teknologi karena manusia memiliki akal yang dikaruniakan ALLAH SWT. Dengan akalnya itu ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih efisien, lebih aman dan sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya supaya lebih mudah diselesaikan.Pada satu sisi, perkembangan dunia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang demikian pesatnya dalam dunia olahraga ini sangat memberi manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia. Ringkas kata kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.Kalaupun teknologi mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti teknologisinonim dengan kebenaran. Sebab IPTEK hanya mampu menampilkan kenyataan . Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsure keadilan. Tentu sajaIPTEK tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh karena IPTEK tidak pernah bisa menjadi standar kebenaran atau pun solusi dari masalah-masalah manusia.

B.   PERUMUSAN MASALAH
Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka masalah yang akan di angkat dalam penulisan masalah iniadalah:
1.    Apakah hubungan olahraga dengan ilmu pengetahuan teknologi?
2.    Seberapa besar dampak yang dapat ditimbulkan dari pesatnya kemajuan Teknologi Informasi dalam olahraga ?

C.   TUJUAN
Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah:
1.    Untuk mengetahui dampak yang terjadi bila kemajuan teknologi semakin pesat dalam olahraga.
2.    Untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam hal menggunakan teknologi komputer secara sehat.
3.    Mengetahui dampak positif dan dampak negatif yang di timbulkan dari perkembangan teknologi informasi.
4.    Mengetahui Solusi dari dampak perkembangan teknologi informasi dalam olahraga.


BAB II
PENJELASAN
A.        HUBUNGAN OLAHRAGA  DENGAN IPTEK
Prestasi  olahraga pada saat ini tidak bisa di capai hanya dengan sekedar berolahraga, tetapi harus melalui proses yang kompleks. Untuk menjadi pelatih yang handal seseorang harus membekali dirinya dengan ilmu olahraga yang sudah mengalami perubahan dari ilmu yang bersifat deskriptif menjadi ilmu yang bersifat eksak. Banyak temuan dan penelitian yang telah dimanfaatkan dalam bidang olahraga. Salah satu peranan iptek yang menonjol dalam rangka menunjang prestasi olahraga telah ditemukan dan digunakannya sarana dan prasarana latihan, sebagai contoh penggunaan lapangan atletik yang terbuat dari tartan, parasuit yang berbentuk empat persegi panjang dengan bahan yang ringan dan mudah terkembang, dan alat wigth training yang biasanya di tempat fitnes center.
Pencapaian prestasi dalam hal ini atlet mampu memecahkan rekor, hal ini sulit dibayangkan sebelumnya sehingga timbul pertanyaan : sampai dimana batas kemampuan atlet u tuk mencapai prestasi yang maksimal ? pertanyaan yang timbul adalah : apa yang mendasari terjadinya peningkatan prestasi olahraga ? jawaban dari pertanyaan ini cukup sulit dan tidak sederhana, karena banyak faktor yang mempengarui penampilan seorang atlet suatu mengikuti perlombaan. Kemajuan iptek telah mampu mengembangkan teori dan praktik terutama teori dan metode latihan, sarana prasarana latihan. Oleh karena itu pada masa sekarang latihan tidak hanya sekedar berolahraga tetapi sudah merupakan suatu proses yang kompleks dan canggih.
B.        KEMAJUAN IPTEK DALAM OLAHRAGA

Memang tak dapat dipungkiri peningkatan prestasi dalam dewasa ini merupakan hasil penerapan iptek. Kerena di abad ke -21 ini akan ditandai oleh dominasi peran iptek serta terjadinya zaman globalisasi informasi dan perubahan yang berjalan sangat cepat. Pada akhir abad ke -20 ada tiga bidang iptek yang menonjol perkembangannya yaitu elektronika, bioteknologi, dan material (peralatan). Perkembangan di bidang elektroika ditandai dengan perkembangan telekomunikasi dan komputer yang banyak menggunakan komponen komponen elektronika.
 Telekomunikasi adalah sarana untuk mengadakan hubungan dengan pihak yang berada di tempat lain. Dengan kemajuan teknologi komunikasi apabila dikaitkan dengan pembinaan olahraga. Hubungan atau komunikasi antara pelatih yang berada dipusat dengan atlet yang berada didaerah salama menjalani pemusatan latihan akan dapat dengan cepat dan mudah sehingga masalah masalah yang di hadapi oleh atlet selama proses latihan dapat dengan cepat diatasi. Selain itu, penggunaan teknologi kominikasi sangat berguna sekali di dalam pelaksanaan perlombaan sehingga acara perlombaan atau kejadian kejadian pada sat persiapan dan pelaksanaan perlombaan akan cepat segera ditangani sehingga pelaksanaan perlombaan akan lancar. Komputer adalah salah satu produk teknologi abad ini yang merupakan sarana yang dapat digunakan untuk mengubah, mencatat, mengirim dan mengolah informasi yang diminta dengan cepat, teliti, dan dalam kapasitas informasi yang besar. Sebagai contoh, kini telahmenjamur internet internet yang sangat berguna untuk mencari dan menerima informasi dari agen agen olahraga, juga digunakannya alat alat yang dapat mencatat dan mengolah data secara cepat tentang status altet sebelum dan sesudah latihan, misal ergosum. Selain itu diciptakannya stopwatch yang dapat mencatat dan merekam lebih dari 100 memori dan bahkan dapat cepat mencetak langsung hasil suatu perlombaan.
Di bidang bioteknologi, sebagai contoh adalah ditemukannya bahan bahan yang dapat meningkatkan kemampuan seorang atlet. Padahal bahan ini dilarang dipergunakan dalam olahraga, dan apabila bahan ini dikonsumsi oleh seorang atlet mungkin atlet yang mengkonsumsi bahan ini akan meningkatkan prestasinya, seperti kasus Ben Johnson di olympiade Seoul dia telah mengkonsumsi sehingga juaranya terpaksa dicopot karena terbukti menggunakan hormon ini. Selain bahan bahan yang dilarang dipakai di olahraga, ada juga bahan yang dianjurkan di pakai, misalnya bahan penghilang rasa sakit, bahan ini sering dipakai apabila seorang atlet mengalami cedera. Dan masih banyak bahan bahan yang dihasilkan oleh kemajuan bioteknologi.
Dibidang material, telah banyak ditemukan alat alat yang dapat menunjang peningkatan prestasi olahraga, misal lapangan hokey dan lintasan lari di cabang atletik yang terbuat dari bahan sintesis, bahan ini dinamakan mundo, juga dicimtakannya lembing dengan jarak tempuhnya ditentukan.maksudnya dari penjelasan ini adalah apabila seorang atlet lempar melempar apabila jarak tempuh tidak terpenuhi, maka lembing tidak akan menancap. Selain sarana prasarana untuk latihan dan pertandingan. Masih banyak alat alat laboratoriumyang di manfaatkan dalam olahraga, sebagai contoh, telah digunakanalat untuk menganalisis komposisi tubuh untuk menguraikan aspek materi dari tubuh manusia. Dengan alat ini tubuh manusia dapat dipahami dalam ppengertian unsur air, lemak, jaringan lainnya dan pengukuran metabolisme. Selanjutnya telah ditemukan juga dan dimanfaatkan oleh para ahli olahraga, pelatih, dan atlet alat untuk menganalisis gerakan sehingga didapatkan suatu bentuk gerakan yang baik, adapun alat tersebut dinamakan dengan force pletform.

C.        SEJARAH PENERAPAN IPTEK DALAM OLAHRAGA

Penerapan iptek dalam olahraga prestasi berlasung beberapa babak. Kebangkitan kembali penyelenggara olympiade pada tahun 1889 dianggap sebagai awal babak baru dalam latihan olahraga. Para ahli berpendapat, latihan moden dimulai pada tahun 1850, karena sejak tahun itu hingga pergantian abad berikutnya dipandang ebagai masa “pendekatan amatir” dalam olahraga.
Penerapan “pendekatan semi profesional” berlangsung antara tahun 1920-1990 tatkala pelatih dan atlet menyadari pentingnya latihan fisik yang sistematik. Namun bagaimana latihan yang sebenarnya belum pernah dibahan dalam penelitian laboratorium, terkecuali berlandaskan pada pengalaman pelatih dan atlet, dibandingkan hasil kaji para ilmuan. Kecenderungan ini rupanya mirip dengan apa yag terjadi di Indonesia sekarang sehingga penulis berpendapat bahwa pembinaan olahraga masih dalam bentuk pendekatan praposional karena terdapat kesengajaan teori dan praktik yang masih lebar, dengan kata lain para ilmuan olahraga di indonesia masih kurang berperan.
Masa “pendekatan Ilmiah” dalam latihan olahraga mulai pada tahun 1940. Peningkatan terjadi  hingga akhir 1960 terutama dalam penyempurnaan metode latihan. Produk latihan memegang peranan penting yang membengkitkan masalah baru terutama tentang penerapan iptek dalam pembinaan olahraga di tinjau dari aspek moral.
BAB III
PENUTUP
A.        KESIMPULAN
Kemajuan iptek telah mampu mengembangka teori dan prakteik latihan terutama terhadap metode latihan, sarana dan prasarana latihan, hal ini terlihat dari waktu ke waktu banyaknya catatan rekor yang dapat dipecahkan , baik dari altet nasional maupun dunia. Sedangkan pada olahraga yang sifatnya tidak terukur kemajuannya terlihat dari teknik permainan yang ditampilkan.
Untuk menghindari dampak yang negatif darikemajuan iptek dalam olahraga, misalnya tentang doping, perlu diberi penjelasan dan pengertian serta efek samping dari penggunaan doping dalam jangka panjang kepada atlet, lewat pelatih, pembinaan olahraga maupun lewat instansi yang terkait. Oleh karena itu, sebagai pelatih olahraga perlu memegang prinsip falsafah olahraga yaitu “Dulukan Atlet Kemenangan Kemudian”.
B.        SARAN

1.         Untuk megimbangi kemajuan iptek di bidang olahraga, pelatih harus benar benar dapat mempersiapkan diri, baik dari segi ilmu pengetahuan, bahasa, ketrampilan, maupun penampilan
2.         Didalam peningkatan prestasi olahraga, selain pelatih dan atlet yang memegang peranan, perlu juga di lakukan kerjasama dengan ahli ilmu olahraga, serta dengan organisasi yang terkait baik negeri maupun swasta.
DAFTAR PUSTAKA

Bompa Tudor O. 1994. Theory and Methodology of Training. IOWA: Kendal/Hunt Pblishing Company.
Costil Jack H. Wilmore. 1994. Physiologi of Sport and Exercise. Canasa: Human Kinetik
Harsono. 1998. Choaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Choaching. Bandung: Tambak Kusuma
Rusli Lutan. Dkk. 1997. Manusia dan Olahraga. Bandung: ITB Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar