TENIS
LAPANGAN
Disusun
oleh :
Selviana
Novena Risdy Alviolita
6301411218
PKLO
Pendidikan
Kepelatihan Olahraga
Fakultas
Ilmu Keolahragaan
Universitas
Negeri Semarang
2011/2012
TENIS
Tenis
adalah olahraga yang biasanya dimainkan antara dua pemain atau antara dua
pasangan masing-masing dua pemain. Setiap pemain menggunakan raket
untuk memukul bola karet. Tenis adalah salah satu cabang olahraga Olimpiade dan dimainkan pada semua tingkat
masyarakat di segala usia. Olahraga ini dapat dimainkan oleh siapa saja,
termasuk orang-orang yang duduk di kursi
roda.
Permainan
tenis modern berasal dari Birmingham, Inggris pada akhir abad ke-19 sebagai
"tenis rumput" yang memiliki hubungan dekat ke berbagai lapangan /
rumput game serta untuk permainan tenis kuno nyata.
SEJARAH TENNIS
Tenis merupakan olahraga yang
sudah sangat tua. Terekam pada pahatan yang dibuat sekitar 1500 tahun sebelum
masehi di dinding sebuah kuil di mesir yang menunjukan representasi dari
permainan bola tenis. Permainan ini kemudian meluas ke seluruh daratan eropa
pada abad ke-8.
kembangannya tenis dimainkan
dengan memakai tangan atau sebuah tongkat yang dipukulkan bergantian
menggunakan sebuah bola dari kayu yang padat. Permainan ini kemudian berkembang
lagi menjadi permainan bola dengan dipukulkan melintasi sebuah dinding
penghalang. Karena pada saat itu dirasakan bahwa kontrol bola lebih terasa
menggunakan tangan, maka media yang berkembang pada waktu itu adalah dengan
menggunakan sarung tangan kulit yang kemudian berevolusi kembali dengan
menambahkan gagang. Inilah cikal bakal lahirnya sebuah raket tenis. Bola pun
berevolusi dari sebuah bola kayu padat menjadi bola dari kulit yang diisi oleh
dedak kulit padi.
Olahraga ini sangat berkembang
di Perancis waktu itu. Pada abad 16-18 telah mulai banyak digandrungi terutama
oleh kalangan Raja-raja dan para bangsawan dengan nama ‘Jeu de Palme’ atau olah
raga kepalan tangan. Kata Tenis sendiri dipercaya berasal dari pemain Perancis
yang sering menyebut kata ‘Tenez’ yang artinya “Main!” pada saat akan memulai
permainan dan hingga sekarang kata tersebut dipakai sebagai nama olahraga ini.
Tenis kemudian berkembang hingga dataran Inggris dan juga menyebar ke Spanyol,
Itali, Belanda, Swiss dan Jerman. Namun tenis mengalami kemunduran saat
terjadinya revolusi Perancis dan berkuasanya Napoleon Bonaparte di Eropa.
Pada abad 19 barulah tenis
dimunculkan kembali oleh para bangsawan Inggris dengan membangun
fasilitas-fasilitas country club atau lapangan tenis di rumahnya yang besar.
Karena pada waktu itu tenis populer dimainkan di halaman rumput, maka terkenal
dengan sebutan ‘Lawn Tennis’ atau tenis lapangan rumput. Pada masa ini juga
mulai muncul bola dari karet vulkanisir yang pada waktu itu dianggap dapat
mengurangi rusaknya rumput di lapangan tanpa mengurangi elastisitas dari bola
itu sendiri.
Sebutan Lawn Tennis berasal
dari seorang Inggris bernama Arthur Balfour. Sejak ditemukannya lawn tennis,
orang mulai bereksperimen dengan memainkannya di permukaan lain seperti clay
court (tanah liat) dan hard court (semen). Menggeliatnya permainan tenis
ternyata mampu menggeser permainan Croquet sebagai olahraga musim panas.
Puncaknya terjadi pada tahun 1869 ketika salah satu klub croquet ternama di
Inggris, All England Croquet Club, tidak berhasil menarik banyak peminat dan
mencoba untuk memasukan tenis sebagai olahraga lainnya. Hasilnya klub ini
sangat sukses menarik peminat terutama pada permainan Tenis tersebut hingga
pada tahun 1877 mengganti namanya menjadi ‘All Engand Croquet and Lawn Tennis
Club’. Sejarah ini berlanjut ketika lokasi klub yang bertempat di Wimbledon
terjadi kenaikan sewa tanah yang memaksa klub untuk mendapatkan dana lebih dari
biasanya. Oleh karena itu klub mengadakan turnamen tenis pertama di Wimbledon
dengan membentuk sebuah panitia untuk mengadakan pertandingan dan membuat
peraturan yang baku dalam permainan ini. Turnamen tersebut diikuti oleh 20
peserta dengan penonton sekitar 200 orang dan ini merupakan cikal bakal
turnamen Wimbledon yang merupakan salah satu turnamen grand slam tenis
bergengsi di dunia.
Terdapat berbagai jenis
permainan yang menggunakan raket yang dimainkan dewasa ini dan tenis merupakan
salah satu permainan yang paling disukai. Menurut beberapa catatan sejarah,
permainan menggunakan bola dan raket sudah dimainkan sejak sebelum Masehi,
yaitu di Mesir dan
Yunani. Pada abad ke-11
sejenis permainan yang disebut jeu de paume, yang menyerupai permainan
tenis kini, telah dimainkan untuk pertama kali di sebuah kawasan di Perancis. Bola
yang digunakan dibalut dengan benang berbulu sedangkan pemukulnya hanyalah
tangan.
Permainan ini kemudian
diperkenalkan ke Italia
dan Inggris
pada abad
ke-13 dan mendapat sambutan hangat dalam waktu yang singkat. Banyak
peminatnya ternyata di antara rakyat setempat terhadap permainan ini. Sejak itu
perkembangan tenis terus meningkat ke negara-negara Eropa yang lain.
Raket bersenar diperkenalkan
pertama kali pada abad ke-15 oleh Antonio da Scalo, seorang pastur berbangsa
Italia. Ia menulis aturan umum bagi semua permainan yang menggunakan bola,
termasuk tenis. Majalah Inggris "Sporting Magazine" menamakan
permainan ini sebagai 'tenis lapangan' (lawn tennis). Dalam buku
"Book of Games And Sports", yang diterbitkan dalam tahun 1801, disebut sebagai
"tenis panjang". Tenis pada mulanya merupakan permainan masyarakat
kelas atas. Tenis lapangan rumput yang terkenal di zaman Ratu
Victoria lalu ditiru oleh golongan menengah, yang menjadikannya sebagai
permainan biasa.
Klub tenis pertama yang
didirikan adalah Leamington di Perancis oleh
J.B. Perera, Harry Gem, Dr. Frederick Haynes, dan Dr. Arthur Tompkins pada
tahun 1872. Pada
masa itu, tenis disebut sebagai pelota atau lawn rackets. Dalam
tahun 1874 permainan
tenis telah pertama kali dimainkan di Amerika
Serikat oleh Dr. James Dwight dan F.R. Sears. Sementara itu, All England
Croquet Club pun telah didirikan pada tahun 1868. Dua tahun setelah
itu dibukalah kantornya di Jalan Worple, Wimbledon.
Pada tahun 1875,
klub ini juga bersedia memperuntukkan sebagian dari lahannya untuk permainan
tenis dan badminton.
Sehubungan dengan itu, peraturan permainan tenis lapangan rumput ditulis.
Amerika Serikat mendirikan klub tenis yang pertama di Staten Island. Bermula
dari situlah, permainan tenis di Amerika Serikat berkembang dengan pesat
sekali. Dari sana lahir banyak pemain tenis tangguh yang menguasai percaturan
tenis tingkat dunia. Kejuaraan tenis pertama bermula tahun 1877.
LAPANGAN
Lapangan
Lapangan
tenis
Lapangan tenis dibagi dua oleh sebuah jaring yang di
tengah-tengahnya tingginya persis 91.4 cm dan di pinggirnya 107 cm. Setiap
paruh lapangan permainan dibagi menjadi tiga segi: sebuah segi belakang dan dua
segi depan (untuk service).
Lapangan dan beberapa seginya dipisahkan dengan
gatis-garis putih yang merupakan bagian dari lapangan tempat bermain tenis.
Sebuah bola yang dipukul di luar lapangan (meski tidak menyentuh garis)
dikatakan telah keluar dan memberi lawan sebuah nilai.
Dalam
pertandingan resmi dibagi dalam 3 (tiga) permukaan :
1. Jenis permukaan rumput (Grass Court)
2. Jenis permukaan keras (Hard Court)
3. Jenis permukaan tanah liat (Gravel)
Dalam
segi bangunan dibagi 2 (dua) situasi :
1. Lapangan dengan situasi terbuka
2. Lapangan dalam situasi tertutup
Penggunaan
lapangan tenis lapangan :
1. Untuk rekreasi / olahraga rekreasi
kesehatan, pembinaan prestasi
2. Tournament Amatir dan Profesional.
a. Syarat-syarat
Pembuatan Lapangan Tournament
Untuk kelancaran dari suatu tournament baik nacional
maupun internacional perencanaan tempat yang digubnakan harus memenuhi syarat
yang sesuai dengan peraturan, menyangkut masalah :
·
Masalah tanah (bangunan)
· Bebas dari polusi udara dari lingkungan
kotor
·
Mudah dicapai transportasi
·
Dekat dengan penginapan
·
Mudah airnya dan ada listrik dan telepon
·
Tidak dekat dengan perumahan penduduk dan ada tempat parkir
· Lapangan dibuat minimal 6 dan salah
satu lapangan digunakan untuk centre court
·
Ruang ganti/kamar mandi/wc/ruang istirahat pemain
b. Ukuran
Lapangan
Untuk
permainan tunggal (single) :
a.
Penjang = 23,77 m
b.
Lebar = 8,23 m
Untuk
permainan ganda (double) :
a. Panjang =
23,77 m
b. Lebar =
10,97
PERALATAN
TENIS
1.
Net
Tinggi jala
ditengah-tengah 910 mm. Tinggi jala akan selalu tetap karena ditengah jala
terdapat sehelai pita sebagai penarik yang terikat dengan alat petak/lapangan.
Pita jala terbuat dari kabel logam, dan jala bagian atas tertutup dengan
sehelai pita yang memanjang. Pita berwarna putih dengan ukuran lebar 51-63,5
mm. Tiang jala terbuat dari kayu atau besi yang terpancang kuat pada dasar
lapangan, dengan jarak 914 mm dari garis samping. Tinggi tiang jala 1,070 mm.
Pita penarik jala/Net dipergunakan untuk menarik /menahan jala, supaya tinggi
jala selalu tetap. Lebar pita penarik jala maksimal 51 mm.
2.
Bola
· Permukaan bola harus licin dan tidak
terdapat jahitan
· Garis tengah penampang : 63,50 mm -
66,77 mm
· Berat bola : 56,70 gram - 58,48 gram
· Mempunyai kekuatan membalik 1.346 –
1.473 mm jika dijatuhkan diatas lantai
dari ketinggian 2.450 mm.
3.
Raket
Besar gagang raket yang
berbentuk segi delapan biasanya tergantung pada ukuran tangan dan jari kita.
Ukuran stándar gagang bermacam-macam, dalam
perbedaan 1⁄8 inci dari 4 sampai 4 7/8
yaitu:
4,4 1∕8,4 1∕4,4 3∕8,4 1∕2, dan sebagainya.
Sedangkan raket yang pantas beratnya menurut selera
dan rasa pribadi, namun ukuran dibawah ini dapat dijadikan sebagai petunjuk
dalam memilih raket :
- Untuk anak-anak 12 – 13 oz = ± 350 gram
- Untuk remaja putrid 12 1∕2 – 13 1∕4
oz = ±
360 gram
- Untuk remaja pria 13 – 13 1∕4 oz = ± 397 gram
- Untuk wanita 13 1∕4 – 13 3∕4 oz = ± 398 gram
- Untuk pria 13 3∕4 – 14 3∕4 oz = ± 420 gram
Ada bermacam-macam
pembungkus gagang raket yang lazim disebut grip, ini tergantung pada selera
pribadi, namun dianjurkan grip yang terbuat dari kulit yang berlubang-lubang
sehingga dapat menyerap keringat.
4.
Pekaian
Pemain
harus berpakaian pantas, bersih dan rapi.
·
Untuk pemain putra :
- Kemeja kaos oblong (T-shirt) putih
atau kaos pakai krah
- Celana pendek/celana olahraga
- Sepatu olahraga atau sepatu kanvas
dengan telapak rata tanpa tumit berwarna putih
·
Untuk pemain putri :
-
Rok yang berlipat-lipat kecil
(pleated/plisket) warna putih.
- Kaos (T-shirt) warna putih
- Celana pendek kombinasi blus juga
baik
- Sepatu olahraga putih dan kaos kaki
putih
TEKNIK BERMAIN
- Forehand: sebuah pukulan di mana telapak tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan.
- Backhand: sebuah pukulan di mana punggung tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan.
- Groundstroke: sebuah pukulan forehand atau backhand yang dilakukan setelah bola memantul sekali di lapanganmu.
- Slice: pukulan forehand atau backhand dimana kepala raket dimiringkan sedikit dan dipukul dengan cara mengayunkan raket dari atas ke bawah.
- Spin: pukulan forehand atau backhand dimana raket dimiringkan sedikit atau banyak dimana jika mengenai bola akan mengalami perubahan arah (berputar).
- Dropshot: sebuah pukulan yang mengenai net lalu jatuh di daerah lawan.
- Smash: sebuah pukulan keras yang menghantam sebuah bola tanpa menyentuh tanah di atas kepala dan diarahkan ke lapangan sang lawan.
- Lob: sebuah pukulan dimana bola dipukul tinggi ke jurusan sebelah belakang lawan.
- Passing shot: sebuah pukulan dimana bola melalui (bukan melintas di atas) musuh yang berada di dekat net (lihat lob).
- Volley: pukulan forehand atau backhand sebelum bola memantul di lapangan.
KETERANGAN
1.
Posisi Badan
Selain mengetahui cara memegang
raket, hal pertama yang perlu diketahui
siswa dalam pembelajaran tenis lapangan adalah penempatan kaki dan penguasaan
berat badan. Keberhasilan seorang pemain dalam mempersiapkan diri untuk
melakukan pukulan dengan baik dan tepat tergantung dari ketepatan kaki yang
benar dengan keseimbangan yang sempurna.
Cara melakukan penempatan kaki dan
penguasaan berat badan adalah sebagai berikut:
1.
Untuk menuju
ke bola yang agak jauh ke samping atau ke depan dari badan, baik ke arah
forehand maupun backhand pergunakan langkah silang.
2.
Jika bola
datang ke sebelah kanan, melangkahlah dengan kaki kiri, sebaliknya jika bola
datang ke sebelah kiri, melangkahlah ke dengan kaki kanan.
3.
Sebaliknya
bila bola datang menuju ke arah badan, maka langkahkan kaki kanan mundur ke
belakang untuk melaksanakan pukulan forehand.
2.
Pukulan forehand
Dalam permainan tenis lapangan pukulan
ini sangat dominan atau bisa di katakan pukulan yang sering keluar dalam
permainan tenis.
Ada 5 tahap dalam melakukan pukulan
forehand.
1.
Gerakan
dimulai dari pergerakan badan menuju arah bola dan kita telah menentukan
tepatnya zona bola akan dipukul. Zona yang baik untuk memukul tenis adalah pada
daerah di depan badan anda, di daerah sekitar bawah perut.
2.
Kemudian
raket anda ayunkan ke belakang bersamaan dengan rotasi bahu tangan anda yang
tidak memegang raket ke depan. Kaki kiri maju ke depan dan badan tegak lurus
terhadap garis baseline atau net untuk melakukan closed stance.
3.
Ketika bola
telah masuk pada zona pukulan yang anda kehendaki, raket anda ayunkan ke depan
menuju titik kontak antara bola dengan raket .
4.
Raket kontak
dengan bola tenis dan usahakan bola harus berada pada sweetspot dari raket
untuk kesempurnaan dari pukulan tersebut.
5.
Setelah
terjadi kontak maka kita melakukan followthrough dengan cara raket tetap
diayunkan hingga melintasi badan kita ke arah kira-kira jam 11.
Jadi untuk pemain pemula saya
sarankan mempelajari pukulan forehand dengan gerakan yang sederhana terlebih
dahulu dengan ayunan yang klasik dan memakai grip continental atau eastern.
Apabila anda telah dapat menguasai pukulan ini dengan baik dan dapat memukul
bola melewati net dengan konsisten.
Program Latihan yang baik sebagai
latihan dasar pukulan forehand adalah :
1.
Melakukan
gerakan pukulan forehand secara berulang ulang tanpa menggunakan bola.
2.
Melakukan
pukulan forehand disertai lari dengan jarak 1,5 meter tanpa menggunakan bola.
3.
Melakukan
pukulan forehand sendiri dengan cara memantulkan bola di depan kita dan kita
melakukan pukulan forehand sesuai dengan petujuk tadi.
4.
Melakukan
latihan memukul forehand menggunakan bola dengan membutuhkan bantuan orang lain
sebagai pengumpan.Dengan teknis sebagai berikut:
a.
Jarak antara
pemukul dan pengumpan 3-4 meter yang saling berhadapan.
b.
Pemukul
harus dalam posisi siap.
c.
Pengumpan
memberikan bola kepada pemukul dengan tepat (tingkat kesulitan rendah).
d.
Pemukul
melakukan pukulan forehand dengan benar sesuai dengan saat melakukan pukulan forehand tanpa bola dan dilakukan
secara pelan-pelan dan berulang-ulang.
e.
Setelah
pemukul melakukam pukulan forehand dengan benar tingkat kesultan ditambah
dengan cara pengumpan memberikan bola sedikit jauh dari posisi siap pemukul
sehingga pemukul akan berlari mengejar bola terlebih dahulu.
f.
Melakukan
latihan pukulan forehand dengan bantuan sesorang untuk menjadi seorang
pengumpan dengan voli.
g.
Tambah
variasi pukulan dengan penempatan bola – bola yang sulit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar