Jumat, 20 Desember 2013

ILMU KEPELATIHAN PEDOMAN PEMILIHAN PELATIH



ILMU KEPELATIHAN
PEDOMAN PEMILIHAN PELATIH


Di susun untuk memenuhi tugas ilmu kepelatihan
mengenai pedoman pemilihan pelatih



FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2011/2012
KATA PENGANTAR

         Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “PEDOMAN PEMILIHAN PELATIH”
Kami mohon maaf apabila dalam penyampaian tulisan ini terdapat hal yang tidak dapat berkenan di hati pembaca, bagaimana pun juga segala kekurangan ada pada diri penyusun. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Penulis berharap saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.



Semarang,       2012



Penulis











BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
            Gelar “coach” atau “pelatih” adalah gelar atau sebutan yangmemancarkan rasa hormat, respek, status, tanggungjawab. Gelar coachseringkali bisa berlanjut meskipun tugas sebagai coach sudah usai. Sekali coachselamanya adalah coach bagi atlet, bagi rekan, dan bagi masyarakat.

Seorang pelatih dituntut mampu mejalani profesinya dengan tidak sematamata bermodalkan dirinya sebagai bekas atlet, melainkan harus melengkapi dirinya dengan seperangkat kompetensi pendukung yang penting, diantaranya adalah kemampuan untuk mentransfer pengetahuan keolahragaannya kepada atlet secara lengkap baik dari segi teknik, taktik, maupun mental. Dan pada hakekatnya apabila seseorang sudah berniat menjadi seorang pelatih salah satu cabang olahraga, maka sebenarnya ia sudah harus mempersiapkan dirinya untuk menjadi contoh yang baik daripada atlet yang dilatihnya, seorang pelatih yang baik memiliki ciri-ciri diantaranya sebagai berikut :
a. memiliki Kemampuan profesional sebagai pengajar,
b. Mengetahui cara melatihnya,
c. Memiliki kepribadian yang baik, dan
d. Memiliki karakter yang baik.

B.     RUMUSAN MASALAH
-       Usur unsur apakah supaya menjadi pelatih profesional ?
-       Apakah pelatih harus memiliki pengetahuan ?
-       apakah pelatih harus mempunyai pengalaman sebagai atlet untuk menjadi pelatih yang profesional ?
-       apakah pelatih harus meng up-to-date tentang ilmu kepelatihan ?





BAB II
ISI

Pelatih pada umumnya telah melewati kiprahnya di dunia olah raga sebagai seorang atlet. Oleh karenanya, ketika menjadi seorang pelatih bagi atlet-atlet di sebuah cabang olah raga, pelatih harus menjalankan profesinya secara profesional. Saat ini kebanyakan pelatih masih membawakan performance waktu sebagai atlet. Pelatih harus mengilhami dirinya menjadi panutan dan teladan bagi atlet di suatu cabang olahraga. "Pelatih itu adalah tulang punggung cabang olahraga. Jadi, kalau tulang punggung (pelatih) itu sakit, maka atlet juga akan sakit,". Untuk itu para pelatih diharapkan dapat memahami kinerja seorang pelatih. "Ada 4 poin yang harus diketahui pelatih. Yaitu, tahu, mengerti, paham, dan mampu menjadi pelatih,"

seorang pelatih disamping dituntut untuk menguasai teknik kecabangan juga dituntut untuk dapat berperan sebagai pendamping atlet dalam upaya untuk meningkatkan
prestasi. Berbekal dari kondisi ideal dan tuntutan kualitas tersebut maka pelatih harus memiliki filosofi kepelatihan yang berisi aspek-aspek kepribadian yang mendasari semua tindakan dalam melakukan tugasnya sebagai seorang pelatih.
Agar menjadi seorang pelatih yang dihargai oleh orang lain (respecting coach) atau pelatih yang disegani maka seseorang harus memiliki 3 aspek penting yaitu:
1. Pengetahuan (knowledge)
2. Pengalaman (experience)
3. Karakter (caracter)

1.      Pengetahuan

Pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang pelatih terutama pengetahuan tentang cabang olahraga yang digeluti Selain harus mengetahui ilmu mengenai kecabangan olahraganya, mereka juga harus mendalami ilmu penunjang seperti ilmu Periodisasi latihan, Biomekanika, Faal olahraga, Gizi, dan Psikologi olahraga.

Mendalami karakter cabang olahraga adalah mutlak, sehingga tidak akan salah dalam membina karakter atlit yang tentunya akan disesuaikan dengan kebutuhan kecabangan.

Ilmu kepelatihan dari tahun ke tahun terus berkembang dan perkembangan ini akan berlangsung sebelum dapat di buktikan bahwa batas batas kemampuan manusia telah mencapai titik akhir. hasil dari berkembangnya ilmu kepelatihan :

Pemecahan pemecahan record
    - atletik (usain bolt dari setiap kejuaraan atau  olimpiade selalu memecahkan record)
       - renang (michael phelps yang sejak mengikuti olimpiade dari 1996-2012 mengoleksi 18 emas dari 22 medali yang di dapat nya)
       - angkat besi (atlet asal kore selatan )
       - dan masih banyak lagi, dan mereka adalah sebagian kecil yang berhasil memecahkan record pada ajang olimpiade london 2012 pada baru baru ini.

    Seorang pelatih senantiasa harus berusaha untuk meningkatkan pengetahuannya, istilah nya meng-upgrade dirinya dalam bidang kepelatihan. Caranya misal :
   mengikuti penataran pelatih
  Konverensi konverensi olahraga
  Mengikuti diskusi atau tukar menukar ide sesama pelatih atau pun dalam sebuah forum.
  Meng-up-to-date metode metode terbaru

2. Pengalaman.

Setelah mendalami semua ilmu diatas, masuklah pada masa praktek untuk menemukan efisiensi dari keilmuan. Dengan mengalami salah benar. Akhirnya mereka akan menemukan filosofi kepelatihan sendiri. Menerapkan strategi hasil pengayaan dari beberapa buku dan pendapat para pakar, secara otomatis akan mendapatkan atau menemukan strategi andalannya dalam melatih Kemampuan menanggulangi berbagai masalah baik teknis maupun non- teknis juga merupakan keunikan tersendiri. Dari hasil pengalaman memimpin team di berbagai event yang diikutinya akan didapatkan nilai “Art of Coaching“ yang akan selalu menjadi cirri khas dalam melatih dan memimpin tim.


Pengalaman adalah ilmu yang terbaik, cocok dengan tugas seorang pelatih, Mengapa ???
Kita semua belajar dan memetik hasil nya, pelatih pun juga demikian, dari sebuah pengalaman, entah pengalaman hidup, pengalaman berolahraga, ataupun pengalaman dalam kepelatihan. Kita menjadi dewasa karena pengalaman. Seorang calon pelatih harus mepunyai pengalaman sebagai atlet. Tidak ada cara yang lebih baik baginya dalam mendapatkan suatu pengertian yang lengkap tentang kehidupan seorang atlet selain mengalami sendiri kehidupan yang demikian. Misalnya :
      Persoalan persoalan yang sering timbul pada seorang atlet
      Pengorbanan yang di tuntut untuk menang
      Tekanan tekanan yang dihadapi dalam pertandingan
      Pahitnya suatu kekalahan
      Nikmatnya suatu kemenangan

Semua hal itu hanya akan di dirasakan sebaik baiknya apabila dia(pelatih) sendiri pernah mengalaminya. Akan tetapi, Meskipun pengalaman atlet penting (seorang pelatih), pengalaman yang paling baik adalah sebenarnya adalah kepelatihan. Oleh karena itu setiap pelatih haruslah senantiasa belajar dari setiap pengalaman dan kesempatan kepelatihan  agar ketrampilan serta kemahiran melatihnya semakin meningkat.

3. Karakter

Dengan menyadari sepenuhnya bahwa didalam dunia kepelatihan unsur-unsur yang mengandung nilai positif harus selalu diketengahkan, maka otomatis akan membentuk kepribadian yang kuat dalam membina atlit. Mengerti akan sifat dan karakter atlet, tentu akan membantu banyak dalam tugas keseharian dalam menghadapi atlit baik selama masa latihan maupun pertandingan.

 Hubungan yang kondusif ini dimana pelatih mampu bertindak sebagai orang tua atlet maupun pelayan akan membuat nilai kepribadian sebagai pelatih akan semakin tinggi. Karena kemampuan menilai semua hal secara objectif tidak subjectif sebagaimana perasaan ayah kepada anaknya atau adiknya.


Kepribadian seorang pelatih dapat pula membentuk kepribadian atlet yang menjadi asuhannya. Hal terpenting yang harus ditanamkan pelatih kepada atlet adalah bahwa atlet percaya pada pelatih bahwa apa yang diprogramkan dan dilakukan oleh pelatih adalah untuk kebaikan dan kemajuan atlet itu sendiri.

Untuk bisa mendapatkan kepercayaan tersebut dari atlet, pelatih tidak cukup hanya memintanya, tapi harus membuktikannya melalui ucapan, perbuatan dan ketulusan hati. Sekali atlet mempercayai pelatih, maka seberat apapun program yang dibuat pelatih akan dijalankan oleh atlet dengan sungguh-sungguh.
Latar belakang pendidikan

  Pelatih yang berhasil adalah pelatih yang mempunyai pengetahuan tentang beberapa prinsip hubungan nya dengan masalah kepelatihan yang menentukan prestasi olahraga.
  Pelatih juga harus meninggalkan cara tradisional yang sudah usang.
  Pelatih harus dapat to change, harus peka terhadap perubahan dan pembaharuan
  Pelatih harus mengerti dan sadar bahwa tugasnya adalah sebagai pelatih bukan sekedar mengajar bagaimana cara melempar, menendang. Tetapi kita harus mengetahui bagaimana supaya bisa melempar, menendang dengan baik dan evisien. Dan hasilnya efektif.

            Intinya dalam latar belakang pendidikan adalah seorang pelatih itu mempunyai atau harus membekali dirinya dan memperkaya diri dengan ilmu dan pengetahuan yang erat hubungan nya dengan olahraga. Pendidikan formal dalam ilmu olahraga akan sangat membantu dari segi kognitif dan psikomotor dari pelatih






BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Gelar “coach” atau “pelatih” adalah gelar atau sebutan yang memancarkan rasa hormat, respek, status, tanggungjawab. Gelar coach seringkali bisa berlanjut meskipun tugas sebagai coach sudah usai. Sekali coach selamanya adalah coach bagi atlet, bagi rekan, dan bagi masyarakat. Pelatih pada umumnya telah melewati kiprahnya di dunia olah raga sebagai seorang atlet. Oleh karenanya, ketika menjadi seorang pelatih bagi atlet-atlet cabang olah raga, pelatih harus menjalankan profesinya secara profesional. Saat ini kebanyakan pelatih masih membawakan performance waktu sebagai atlet. Pelatih harus mengilhami dirinya menjadi panutan dan teladan bagi atlet di suatu cabang olahraga. "Pelatih itu adalah tulang punggung cabang olahraga. Jadi, kalau tulang punggung (pelatih) itu sakit, maka atlet juga akan sakit,".

B.     SARAN
Dan pada hakekatnya apabila seseorang sudah berniat menjadi seorang pelatih salah satu cabang olahraga, maka sebenarnya ia sudah harus mempersiapkan dirinya untuk menjadi contoh yang baikdaripada atlet yang dilatih, seorang pelatih yang baik dalam memilikiciri-ciri diantaranya sebagai berikut :
a. Memiliki kemampuan profesional sebagai pengajar.
b. Mengetahui cara melatih.
c. Memiliki kepribadian yang baik
d. Memiliki karakter yang baik









DAFTAR PUSTAKA

Harsono, (1998), Coaching dan Aspek-aspek Psikologi Dalam Coaching. Jakarta:
CV. Tambak Kusuma
www.google.com/ilmu kepelatihan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar